Aku memberikanmu pilihan..
Aku memberikanmu kemudahan..
Jadi aku mohon,
Tolong jangan memberiku harapan lagi.
Ji Hyun’s Pov
Aku menatap lagi berkas-berkas itu. Kedengaran aneh memang, mungkin juga aku ini istri yang bodoh dan tidak tahu apa-apa. Jika aku ingin, aku bisa saja merebutnya dari Nara. Aku bisa saja bersikap sedingin es pertanda bahwa aku tidak menyukai ada penghalang antara aku dan Kyuhyun. Tapi aku tidak bisa melihat Kyuhyun tidak bahagia.. aku tidak bisa melihatnya. Aku tidak bisa melihat rasa keterpaksaannya lagi untukku.
Ah.. andai saja aku tidak menyetujui pernikahan itu.
• Tomorrow
“Halo, Ji? Kau dimana sekarang?” Sapa Hyuk Min dari seberang telepon. Aku menatap layar ponselku kikuk.
“Di rumah. Sebentar lagi aku berangkat! Kalau sudah sampai nanti aku hubungi, bye- annyeong Hyuk Min- ssi!” Kataku segera mengakhiri percakapan. Aku dengar sore ini mereka (SM Ent’ Family) sudah pulang. Tentu saja aku harus segera pergi. Sebelum Kyuhyun sadar bahwa aku tidak ada. Nara.. aku menyerahkannya padamu.
“Ne, arrayo.”
Kutatap lagi surat-surat itu, aku tersenyum tipis kemudian menutup pintu rumah.
*
Kyuhyun’s Pov
“Sungmin hyung, kau kenapa?” Tanyaku bingung. Entah kenapa mimik wajahnya tiba-tiba tegang dan kaku. Jarang-jarang Sungmin-hyung seperti ini.
Sungmin menoleh dan tersenyum kecut- itupun sudah dipaksakan sekali.
“Tidak apa-apa.. Aku hanya- kelelahan.” Balas Sungmin kecil. Ia berlalu begitu saja di depanku. Aku menatap kepergian Sungmin, ia seperti menyimpan sesuatu. Sesuatu yang tidak boleh diketahui olehku.
“Ck,” aku berdecak kes-
DEG!!
Lainnya