About My Life With My Husband, Cho Kyuhyun Part IX

Aku memberikanmu pilihan..
Aku memberikanmu kemudahan..
Jadi aku mohon,
Tolong jangan memberiku harapan lagi.


Ji Hyun’s Pov

Aku menatap lagi berkas-berkas itu. Kedengaran aneh memang, mungkin juga aku ini istri yang bodoh dan tidak tahu apa-apa. Jika aku ingin, aku bisa saja merebutnya dari Nara. Aku bisa saja bersikap sedingin es pertanda bahwa aku tidak menyukai ada penghalang antara aku dan Kyuhyun. Tapi aku tidak bisa melihat Kyuhyun tidak bahagia.. aku tidak bisa melihatnya. Aku tidak bisa melihat rasa keterpaksaannya lagi untukku.
Ah.. andai saja aku tidak menyetujui pernikahan itu.
• Tomorrow
“Halo, Ji? Kau dimana sekarang?” Sapa Hyuk Min dari seberang telepon. Aku menatap layar ponselku kikuk.

“Di rumah. Sebentar lagi aku berangkat! Kalau sudah sampai nanti aku hubungi, bye- annyeong Hyuk Min- ssi!” Kataku segera mengakhiri percakapan. Aku dengar sore ini mereka (SM Ent’ Family) sudah pulang. Tentu saja aku harus segera pergi. Sebelum Kyuhyun sadar bahwa aku tidak ada. Nara.. aku menyerahkannya padamu.

“Ne, arrayo.”
Kutatap lagi surat-surat itu, aku tersenyum tipis kemudian menutup pintu rumah.
*
Kyuhyun’s Pov

“Sungmin hyung, kau kenapa?” Tanyaku bingung. Entah kenapa mimik wajahnya tiba-tiba tegang dan kaku. Jarang-jarang Sungmin-hyung seperti ini.
Sungmin menoleh dan tersenyum kecut- itupun sudah dipaksakan sekali.

“Tidak apa-apa.. Aku hanya- kelelahan.” Balas Sungmin kecil. Ia berlalu begitu saja di depanku. Aku menatap kepergian Sungmin, ia seperti menyimpan sesuatu. Sesuatu yang tidak boleh diketahui olehku.
“Ck,” aku berdecak kes-
DEG!!

Tiba-tiba aku seperti dikejutkan seseorang, bukan siapa-siapa, hanya ada aku disini. Aish- aku merasa ada yang tidak beres. Seperti firasat yang mengatakan bahwa akan terjadi hal yang buruk- sangat buruk. Sesuatu yang mencoba menyadarkan batinku. Eh?

“Kyuhyun!!” Seseorang dari belakang pintu melambai ke arahku. Aku tersenyum- berusaha menghilangkan firasat buruk itu.

“Hehe- akhirnya kau sampai juga. Apa kau bawa jajangmyeonku?” Tanyaku sambil mengacak rambutnya. Ia mengerucutkan bibirnya lucu.

“Bukannya sudah kubilang, disini tidak ada jajangmyeon. Tapi aku dapat makanan yang cocok sekali untukmu!” Katanya semangat.

“Apa?” Tanyaku penasaran, aku melihat ke belakang tubuhnya, ia menghindar gesit.

“BAKPAO!” Serunya keras sambil memberikan sekantung plastik berisi bakpao tepat di hadapanku. Aku menghentakkan kakiku agak keras. Konyol- konyol sekali.

“Kau tahu Kyu? Aku beli bermacam-macam rasa, ada ayam, saus kecap, daging sapi, yang isinya kuning telu-“

“YAAAKKK!!! NARA!!! KAU MAU MEMBUNUHKU?!”
*
Sungmin’s Place

“Bagaimana? Kau bisa membantuku?”
Sungmin terdiam menatap layar ponselnya. Ia tampak ragu menggumamkan kata
“Iya”.

“Aku harap- ya.” Sungmin berkata itu kecil, kecil sekali.

“Gomawo. Terima kasih telah membantuku. Satu lagi, jangan sekali-sekali kau memukulnya..”
Sambungan telepon itu terputus. Tubuh Sungmin bergetar hebat. Ia tidak menyangka Kyuhyun setega itu kepada istrinya.
Sungmin menoleh menatap Kyuhyun dan Nara yang sibuk bercanda, tapi Sungmin bisa melihat- ada sesuatu yang kurang dalam diri Kyuhyun. Sesuatu yang membuatnya hampa- tidak terlalu kelihatan di dalam matanya, mungkin Narapun tidak dapat melihatnya. Tetapi Sungmin melihat, Kyuhyun sedang cemas.
*
Jae’s Pov

“Kepada seluruh penumpang, diharapkan segera duduk di kursi penumpang dan memakai pengaman. Pesawat kita akan berangkat 10 menit lagi. Diharapkan kepada seluruh penumpang…”
Aku merebahkan tubuhku lemas di kursi penumpang. Kutatap lapangan udara yang sebentar lagi akan kutinggalkan, semoga ia bisa menerima surat itu. Semoga saja.
Pesawat ini mulai membawaku pergi meninggalkan kota Seoul, segera kuraba kantong jaketku. Tersemat disitu fotoku dan Kyuhyun- di hari pernikahan. Sungguh, ia tampan sekali hari itu. Aku bagaikan wanita paling berbahagia di muka bumi ini. Yah- mungkin saja aku sudah mendapatkan tubuhnya, cintanya, tapi aku sama sekali tidak bisa mendapat jalan hidupnya. Jalan hidupnya yag ditakdirkan untuk menemui seseorang yang lebih baik dariku.

“Annyeong,” Sapa seseorang di sampingku. Aku menoleh kemudian tersenyum.

“Ng- annyeong.” Aku menundukkan kepalaku singkat sambil tersenyum lagi.

“Boleh kulihat?” Tanya seorang yeoja di sebelahku. Aku mengangguk sambil memberikan foto itu kepadanya.

“Wah, tampan sekali. Ia suamimu?” Tanya yeoja itu spontan, senyum kembali merekah di wajahnya. Aku ikut tersenyum.

“Ya- tentu saja. Tapi- mungkin sekarang sudah tak lagi.” Aku kembali menghela nafas berat mengingat semua kejadian itu.

“Oh- maafkan aku.” Balasnya sambil menunjukkan wajah menyesal. Aku menggeleng pelan.

“Tidak apa-apa, belum resmi kok. Ia belum menandatanganinya.” Kataku singkat kembali menatap langit yang kebiruan.
Gadis itu terdiam di sebelahku, sebelum ia berkata sesuatu hal yang mengagetkanku.

“Aku mengalami hal yang sama sepertimu. Kau tahu? Suamiku ternyata mencintai orang lain, aku tahu itu. Itu sebabnya aku lari ke Seoul. Aku ingin membiarkannya bahagia bersama wanita itu. Tetapi beberapa saat setelah itu.. Aku sadar, aku tak boleh menyerah sebelum berusaha. Jika yeoja itu dapat membuat suamimu dapat membuatmu bahagia, kenapa kau tak bisa? Berusahalah untuk membuat suamimu kembali kepadamu. Apapun alasannya. Terus terang saja, aku kembali ke Los Angeles untuk bertemu dia. Dan kau tahu hal yang paling membahagiakan dalam hidupku? Ia memilihku, bukan wanita itu. Jadi, berusahalah. Kau pasti bisa.” Katanya panjang lebar. Aku tersentak dalam hati. Ia lebih dewasa dariku. Semenjak hari itu aku tahu..
Aku memang pernah ditakdirkan hidup untuk berusaha meyakinkan hatinya untuk memilihku. Tetapi kau tahu? Aku ‘sudah’ tidak ditakdirkan lagi untuk itu.

“Maaf aku berbicara terlalu lancang. Ngomong-ngomong, pakaianmu modis sekali- seperti desainer terkenal di Los Angeles, siapa ya?” Ia tersenyum kikuk.

“Jennifer..” Kataku pelan. Ya, itu nama samaranku.

“Ah, ya! Kau benar sekali! Aku menyukai desainer itu lo! Ia sangat berbakat, ia bisa merancang busana untuk anak kecil sampai dewasa dengan tren yang modis sekali. Tak heran ia sering mendapat gelar.”
Aku tertawa perlahan. Ternyata di samping itu, anak di sebelahku ini sangat polos- tetapi memiliki pendirian yang kuat.

“Tetapi ia masih kalah dibandingkan dengan desainer seperti Victoria Beckham dan Jeremy Scoot..”
*
Kyuhyun’s Pov

Aku menatap ke arah balkon gelisah. Entah kenapa rasanya ada yang membuatku cemas, aku tak tahu. Kutatap lagi bakpao yang diberikan Nara. Aish.. kehadirannyapun tidak dapat membuyarkan kecemasanku. Aku merasa ada yang tidak beres, sesuatu hal di luar sana mencemaskanku. Tapi apa?

“Kenapa?” Tanyanya di sela-sela aku memisahkan antara bakpao dengan isinya.

“Ah- tidak.” Kataku pelan. Ia tersenyum.. mirip sekali dengan… Ji Hyun. Boe? Ji Hyun?!

“Mian Nara, aku ke balkon sebentar.” Ucapku buru-buru pergi dari situ. Nara menatapku bingung.
*
“Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan, silakan menelep-“
TIT!
Aku menekan tanda merah itu kasar, nyaris saja aku membanting handphoneku. Aish- dimana dia? Kenapa rasanya aku… merindukannya?

“YAK! Sungmin!” Geramku kesal sambil masuk ke dalam. Sungmin menoleh menatapku.

“Ne?”

“Ada apa dengan Ji Hyun?! APA YANG KAU SEMBUNYIKAN DARIKU?!” Teriakku kesal. Ia menghela nafas berat. Yang lain tampak menatapku heran. Aish- memangnya aku peduli?

“Itu tidak penting..” Balas Sungmin pelan. Aku menatap Sungmin penuh amarah.

“KALAU TIDAK PENTING KENAPA KAU SEMBUNYIKAN DARIKU?!” Tanganku rasanya gatal ingin memukulnya.

“Yak.. Yak.. Yak.. Kyu, sabar.” Lee Teuk menghampiri menahan tanganku. Nafasku menggebu-gebu menahan amarah. Aku tahu, ini pasti tentang Ji Hyun- dan Sungmin pasti tahu alasannya.

“Sungmin, bicarakan dengannya baik-baik.” Kata Lee Teuk kepada Sungmin. Sungmin menggeleng.

“Aku sudah berjanji, jadi tak mungkin…” Tolak Sungmin tegas. Nara datang sambil menatapku heran.

“Ada apa dengan Ji Hyun?” Tanya Nara. Aish- seharusnya kau tidak datang sekarang.

“Nara-ya, sebaiknya kau pergi dulu.” Balas Lee Teuk. Aku tak menghiraukan perkataan Nara tadi.

“Katakan atau… Kau tidak akan bahagia.” Ancamku tajam ke arahnya. Sungmin menatapku. Ia menghela nafasnya berat lagi.

“Ayo kita bicarakan disana. Permisi dulu Lee Teuk-hyung, Nara- kita bicarakan ini nanti lagi.” Sungmin menyelesaikan semuanya. Ia menoleh ke arahku.

“Ikut aku.” Katanya sambil berlalu pergi. Aku menatap Nara enggan, kemudian pergi mengikuti Sungmin.
*
Kami sampai di sebuah taman kecil. Sungmin duduk sambil menatapku penuh penyesalan.

“Aku harap yang akan kau dengar sekarang harus kau turuti..” Ucap Sungmin pelan namun tajam. Aku mengangguk asal sambil berdiri di depannya. Menunggu jawabannya yang seakan-akan akan menentukan hidupku. Sesuatu yang harus kutunggu beberapa menit, agar Sungmin berhasil mengucapkannya. Ya-

“Jae.. Pergi ke Itali.” Lenguh Sungmin amat berat. Mimik wajahnya berubah drastis, seolah-olah ada hal yang lebih parah lagi yang harus ditanggungnya.
Aku ternganga, menoleh menatap Sungmin kaget. Bisa-bisanya anak itu?! Bukannya sudah kubilang jangan kemana-mana saat aku pergi?! Apa sih yang ada di pikirannya? Jangan-jangan…

“Hyuk Min…” Geramku kesal sambil memukul kasar palang di depanku. Aku berteriak keras. Sungmin diam saja dibelakangku.

“Awas kalau ia berani menyentuh Ji Hyun, ia tidak akan bahagia..” Gumamku sambil menyeringai licik. Sungmin menepuk bahuku dari belakang.

“Asalkan kau tidak terlambat, Jae masih bisa kau milikki. Jadi, cepatlah memilih.. Ji Hyun atau.. Nara?”
*
Jae’s Place

“Kau gila?!” Tanya Hyuk Min spontan saat Jae sampai di bandara.

“Tidak. Aku masih waras. Kenapa? Aku tambah cantik?” Tanya Jae sambil tersenyum manis. Hyuk Min tertawa.

“Masih seperti yang dulu..” Gumam Hyuk Min pelan sekali. Dan Jae mendengarnya.

“Bagaimana di Seoul? Semuanya lancar?” Tanya Hyuk Min sambil membawa beberapa keperluannya. Tinggal koper dan blazer saja yang Jae bawa.

“Tentu saja. Disana tempatnya indah sekali lo, Hyuk! Andai saja waktu itu kau bisa lulus masuk Ggum University. Makanya! Disini jangan banyak main, nanti tidak dapat beasiswa ke Seoul!” Geram Jae sambil menggigit bibirnya kesal. Hyuk Min menyengir kalah.

“Loh? Kau tidak dengan Kyuhyun kesini?” Hyuk Min yang sadar kalau Jae berangkat sendiri mulai menatap sekelilingnya bingung.
Jae menoleh menatap Hyuk Min miris.

“Rumit..” Jae mulai menunduk. Ia menarik nafasnya panjang.

“Ara.. Kau sedang dalam masalah? Kenapa tidak jauh-jauh hari kau beritahu? Biar aku bisa menonjoknya, hahaha..” Hyuk Min tertawa lebar.

“YAK!” Teriakku marah. Hyuk Min terdiam. Tapi sejenak kemudian ia mulai berbicara tajam, dan tidak pernah terbayangkan olehku kata itu terucapkan dari mulutnya..

“Ia merebutmu dariku. Memangnya aku akan diam saja?”
*
Kyuhyun’s Pov

“Kau harus memilih… Ji Hyun atau.. Nara?”
Perkataan yang terlontarkan oleh Sungmin seperti semburat halilintar ke tubuhku. Aku menoleh menatapnya tak percaya.

“Apa maksudmu?” ¬Aku nyaris seperti orang idiot sekarang. Pertanyaan yang seharusnya sudah kutahu jawabannya.

“Sebegitu bodohnya-kah kau, Kyu? Kau sekarang bersama dua orang wanita. Wanita yang menunggu kepastian! Apa kau lupa kalau kau sempat dekat dengan Nara? Dan kejadian itu terulang kembali. Apa kau tak ingat kedekatan kalian sekarang menyakitkan hati Ji Hyun?! HATI ISTRIMU SENDIRI!”
Hening- aku tak mengucapkan apapun.

“Dan kau tahu lagi, Idiot? Dia begitu mencintaimu sampai-sampai merelakanmu dengan Nara. Seharusnya kau tahu, bodoh!” Geram Sungmin sambil menonjok bahuku pelan. Tetapi rasanya seperti dihujam batu terbesar di muka bumi.
Bibirku terkatup rapat. Mataku membelalak. Aku berdiri kaku menyadari kebodohanku. Kyuhyun yang seharusnya bersama istrinya.. Kenapa malah sering bersama yeoja ‘pamor? Kyuhyun yang seharusnya makan malam bersama istrinya.. Kenapa malah sering datang larut malam ke rumah? Tinggal aku dan kebodohanku. Ya Tuhan…

“Cinta? Itu kata-kata paling bodoh dan tak berarti dalam hidupmu. Mungkin hanya Ji Hyun saja yang mencintaimu. Mungkin hanya ada orangnya saja yang bisa membedakan waktu antara ‘keluarga’ dan ‘pekerjaan’.”
Dan semalaman itu aku tidak bisa tidur karena terlalu merasa bersalah. Tunggu.. aku harap kalian mau menungguku.
*
Nara’s Pov
Suara teriakan Kyuhyun sampai ke telingaku. Aku menoleh kemudian memandangnya dari jauh. Mataku menatapnya heran. Jarang sekali aku melihat Kyuhyun marah besar seperti ini. Ada yang berbeda dari raut wajahnya, ia merasa kesepian dan hampa. Tubuhnya seperti dibakar hidup-hidup (Menurut penglihatanku sekarang), batinnya tersiksa.. ia nyaris seperti orang gila. Dan aku bisa menebak apa yang membuatnya marah sampai seperti ini..
Ya, Ji Hyun.

Aku melangkah menghampirinya. Tentu saja dengan langkah terseret-seret. Rasanya aku akan tambah memperburuk keadaan dengan mencampuri urusan mereka. Aish.. bukannya dari awal aku memang sudah datang untuk menghampiri mereka?
Energi kemarahan Kyuhyun tergambar jelas. Aku bisa merasakannya. Aku bisa merasakan nafasnya yang dalam dan cepat- berusaha mengulur waktu untuk tidak membuat kekacauan.

“Kyu, ada apa?”Perkataan itu terlontar begitu saja dari mulutku. Kyuhyun tak menggubris. Lee Teuk menoleh kemudian tersenyum cemas. Isyarat matanya seperti berkata, ‘kau seharusnya tidak ada disini.. Pergilah, sebelum semuanya bertambah buruk..’
Tidak! Aku belum mau menyerah.
*
Ji Hyun’s Pov
“Ia merebutmu dariku. Memangnya aku akan diam saja?” Senyuman setan Hyuk Min entah kenapa keluar begitu saja. Aku bergidik ngeri. Seolah-olah ia akan menarikku kembali menjadi miliknya. Aku menatapnya kalut bercampur takut. Belum pernah aku melihat Hyuk Min yang seperti ini.
Hening sesaat. Tidak ada yang mau memulai pembicaraan ini. Hingga akhirnya Hyuk Min berhasil membuka percakapan. Rasanya kami kembali seperti pertama kali bertemu.

“Well.. itu tidak mungkin. Jadi.. Bagaimana kalau kutraktir minum di kafe biasanya?” Dan pertanyaannya itu kembali membuatku tersenyum. Tentu saja dengan minuman hot chocolate dan es krim lapis yang membuat siapapun mengira aku kurang waras. Ya- aku kurang waras karena meminum dan memakan sesuatu yang panas dan dingin dalam waktu bersamaan.
Aku mengangguk mantap. Ia menatapku sambil tersenyum lebar. Jujur.. Diam-diam rasa sakitku mulai sedikit terobati oleh kehadirannya.

“Tapi bagaimana dengan semua perlengkapanku ini?” Tanyaku was-was. Aku paling tidak suka berjalan ke berbagai tempat sambil memegang sesuatu, sekalipun itu blazer atau sekedar sunglasses .. Well, dan juga sejenis sun-block untuk dibawa kemana-mana.
Hyuk Min tertawa disebelahku. Tidak ada yang lucu. Ia pasti ingat aku tidak suka membawa barang apapun kecuali jika itu memang penting sekali.

“Kau kira kita ke Kafe sambil berjalan kaki dengan membawa semua barangmu ini? Berpikirlah sedikit rasional, Ji.. Sepertinya kau kekurangan obat di Seoul.” Sergah Hyuk Min sambil tertawa tiba-tiba. Aku menggaruk kepalaku kikuk, kemudian kami berdua berhenti di salah satu parkiran mobil.
Dan pastilah mobil Audi itu miliknya.

“Wow, mobil baru!” Seruku, seakan-akan akulah yang mempunyai mobil itu. Hyuk Min tersenyum.

“Oh ya,” Kataku sambil memasukkan barang ke dalam bagasi.

“Pekerjaanmu lancar di perusahaan?”

Ah- aku lupa cerita. Hyuk Min mewarisi perusahaan ayahnya. Yah, walaupun ia belum sepenuhnya memegang hak penuh perusahaan itu tahun ini. Ia hanya bergerak dibidang saham dan modal perusahaan. Tentu saja dari dia aku berhasil mengenal Choi Siwon.. Anak pemilik perusahaan bercabang, Hyundai.

“Kau boleh mengambilnya jika mau,” Kata Hyuk Min enteng. Aku menganga. Memangnya ini barang murah? Aku saja sebagai desainer, yang memegang dan mengurus keuangan adalah eomma dan appaku, tentu saja perusahaan butik itu milik mereka. Aku hanya perlu mendekorasi baju. Mobil? Rasanya perlu berpuluh-puluh tahun untuk bisa membeli mobil. Walaupun hanya sekedar mobil butut tahun ’60-an.

Uangku ke Seoul? Aku hanya diberi 500.000 won setiap bulannya, angka yang cukup besar memang, tetapi itu semua habis untuk biaya kuliah dan perlengkapan fashion dan kosmetik. Pasti memalukan kalau seorang desainer tidak bisa merawat tubuhnya. Apalagi masalah Fashion. Aish.. aku lebih suka memakai t-shirt dan celana jeans kemana-mana.. Tapi sekali lagi, ini tanggungan hidupmu.

Desainer yang tak terkemuka. Hanya segelintir orang yang pernah melihatku- selebihnya tidak. Aku tidak pernah menunjukkan batang hidungku di media. Aku takut Kyuhyun.. Bertambah sibuk ketika media mulai heboh dan paparazzi mulai mengorek kehidupanku dengan Kyuhyun. Tentu saja salah satu alasanku untuk tidak tampil di media adalah karena Kyuhyun. Kami berdua melindungi pernikahan rahasia ini.

“Hei,” Kata Hyuk Min sambil menjetikkan jarinya di depan mataku. Seperti tersadar, aku langsung masuk ke dalam mobil tanpa disuruh. Aku bisa melirik dari ekor mataku kalau Hyuk Min terkikik.

“Hyuk Min, aku mau mobil anti peluru, anti baja, anti bom, biarpun dilindas apapun tidak akan pernah lecet atau tergores sedikitpun. Ada tidak, ya?” Tanyaku sambil menerawang. Diam-diam memasang sabuk pengaman. Hyuk Min menatapku setengah tertawa.

“Kau mulai gila.”

Ya, aku gila.
Aku gila karena aku masih saja merasa kehilangan.
*
Di tempat lain..
Kyuhyun membanting handphonenya kuat. Nafasnya menggebu. Semakin ia memikirkan Ji Hyun, semakin dalam ia menekan pedal gas mobilnya. Ia nyaris seperti orang sinting.

“Apa yang kau tinggalkan di Seoul?! Sekali saja kau mengajukan hal yang paling tabu itu, aku jamin Hyuk Min tidak akan hidup dengan tenang..”
Di samping itu Nara menatapnya sangat takut. Ia tidak berani melontarkan satu patah kata pun. Terlalu mengerikan bagi Nara.. Nara tahu, sekali Kyuhyun berbicara sesuatu hal, ia tidak akan main-main. Ia akan melakukannya.

Sungmin memilih menetap di Hotel Los Angeles. Dengan mengalami banyak perdebatan panjang dan melelahkan yang berhasil dimenangkan oleh Sungmin, Kyuhyun berhasil pergi ke luar Los Angeles. Dengan satu kesepakatan, jam empat pagi Kyuhyun sudah kembali ke sini.
Sungmin melangkah mondar-mandir di apartemen itu. Ia tidak bisa membayangkan kemarahan Kyuhyun ketika ia melihat surat perceraian itu di rumahnya. Ia tidak bisa melihatnya.
Ia tidak bisa melihat surat perceraian itu sampai ke tangan Kyuhyun..

TBC

Disclaimer : Sorry telat, masih pendek, ya? Menurutku panjang banget lo.. Hehe.. Ini bikinnya buru-buru, jadi mian kalo ada salah kata. *gak sempat ngedit*.
Tunggu comeback-nya bulan Juni ya.. ^^

22 Komentar (+add yours?)

  1. sakura*teukie
    Apr 15, 2011 @ 13:48:00

    ok…
    gitu donk..
    tapi betul kurang panjang.. ha3x…
    plz jangan cerai…
    BTW i’m first he3x…

    Balas

  2. KyuHaeRy
    Apr 15, 2011 @ 16:46:40

    Salut ama pngorbanan Jihyun… tp please… jgn cere… Yg trbaik bwt Kyuhyun cm Ji…

    Balas

  3. KyuHaeRy
    Apr 15, 2011 @ 16:48:44

    Aigoo… salut ma Pngorbananx Jihyun… Jgn pisahkan mrka… Eh btw ad rncna nglnjutin bwt Winter Cloud?

    Balas

  4. ParkYR0411
    Apr 16, 2011 @ 19:38:39

    stelah lma nunggu, muncul jga neih epep 🙂 likelike d^^b

    Balas

  5. meyna080591
    Apr 17, 2011 @ 12:35:44

    jangan cerai dunk…..
    ksian ji-hyun…
    kyu oppa tega bgt ceh??!!!!!

    Balas

  6. i_hae
    Apr 18, 2011 @ 09:46:36

    aduuuuhhhhhh,,,,

    makin penasaran nich ma kelanjutannya…..

    ayo…..

    Balas

  7. Cerry
    Apr 18, 2011 @ 20:08:49

    ~Suara teriakan Kyuhyun sampai ke telingaku. Aku menoleh kemudian memandangnya dari jauh. Mataku menatapnya heran. Jarang sekali aku melihat Kyuhyun marah besar seperti ini. Ada yang berbeda dari raut wajahnya, ia merasa kesepian dan hampa. Tubuhnya seperti dibakar hidup-hidup (Menurut penglihatanku sekarang), batinnya tersiksa.. ia nyaris seperti orang gila. Dan aku bisa menebak apa yang membuatnya marah sampai seperti ini..
    Ya, Ji Hyun.~

    Jadi, kyu udah netapin tambatan hatinya nih? udah deh Nara nyerah aja. Gak baik ganggu rumah tangga orang *sok nasehatin*

    Balas

  8. blingblinglovely
    Apr 18, 2011 @ 20:44:13

    mmmmhhhh,,kerenz bgtz ceritanya…
    Jd pengen nangis dechh,,salutt cma ji hyun…. Kyu jgn jahat dund…
    D tgg part slanjutnya…

    Balas

  9. sparkyura
    Apr 19, 2011 @ 13:50:41

    Annyeong aku reader baru. Salam kenal ^^

    Siapa authornya? Hayo tunjuk tangan. Aku mau minta pertanggung jawaban karena membuatku menangis!!

    Thor, daebak. Tapi ada yang salah ketik. Terus ko Jae POV yah? Yah gitulah pokoknya.

    Oya, mian aku baru comment di part ini. Jeongmal mianhae 😦

    Balas

  10. kania utami
    Apr 20, 2011 @ 00:53:29

    huaaaaaaaahh. .(wakilin ji hyun nangis)
    author lanjutannya jgn lama2 ya
    kurang panjang hehe
    kyu oppa ga konsisten!! #terbawa emosi
    daebak author,suka banget sama ceritanya
    jgn sampe sad ending yah 😀

    Balas

    • Kyu_Jae
      Apr 21, 2011 @ 14:42:48

      Hehe, tergantung Kyuhyun dengan Hyuk Min aja nih..
      kalo si Hyuk Min berhasil bikin Ji milik dia, ya udah.. cerai deh.. *seenak balik telapak tangan*

      Balas

      • lee hana
        Apr 22, 2011 @ 19:39:40

        maksud nya???
        enak banget nara??? aku g setuju…
        itu g adil buat Ji nya…. masa udah menekan perasaan sendiri Kyu g sadar2 juga??
        Aigoo~ Cho Kyuhyun… bertanggung jawab ah pada istri mu dan sungmin oppa knpa g d hajar ja td Kyu nya???
        Aku udah baca 5 kali ni ff habis g sabar nunggu lanjutannya…
        Saeng…
        g pake ama… 1 juni langsung pos… ok…* wajib*
        he3x…^^v

      • Kyu_Jae
        Apr 23, 2011 @ 11:13:47

        Masalah cerai-perceraiannya belum chingu,, ^^
        Soalnya konfliknya terlalu kecil dibandingkan dengan perasaan yang dirasakan oleh Ji Hyun, jadi untuk beberapa part ini saia akan membuat penderitaan Ji Hyun makin banyak.. hohoho, jadi sebandinglah dengan pengorbanannya.
        Yah tapi tergantung sih, kalo si Hyuk Min ngotot mau ngambil Ji Hyun.. Hmm.. lebih baik part akhir saia protect biar gak ada yang sakit hati..
        Kalo Sungmin pukul nanti dia kena marah Ji.. ^^
        1 juni?? OMO~~ Kita liat aja yoo.. ^^
        Tenang, Nara nanti aku buat menderita juga kok.. ^^

  11. Putrianty
    Apr 30, 2011 @ 12:59:47

    Mudah-mudahan comen’y masuk, AMIEN
    Baru nemu ni blog setelah ngubek Mr. Google , dan langsung bca dr part 1-9 ini, jg sklian comen’y d sini aja yah,, hhe 🙂
    cerita’y seru bikin orang lain esmosi liad tingkah kyuhyun, jg sebel ma kyuhyun :@ . Pokonya ending’y kyuhyun harus ma Ji titik gada koma http://www.maksa.com .. Hhe
    Tar kalau udah ada lanjutannya, kasih tau PW’y yah .. Hhe

    Balas

  12. memeChery
    Mei 04, 2011 @ 12:57:16

    eon bleh mnta pW g,
    .ini almt emailQ
    iirma.ciicentil@gmail.com

    .dtunggu y eon,lnjutn.a uga…
    😀

    Balas

  13. Vanes97
    Mei 07, 2011 @ 18:12:06

    Kereeeen… Tp krg.. Kyu hrs’a tw smua pnderitaan ji hyun… Yg sungmin ksh tw blom sbrp…

    Balas

  14. duckymonkey
    Mei 26, 2011 @ 01:33:46

    waaahhh, Kyu jahat bgt siiihhh… kok selingkuh??
    pokoknya Kyu harus baikan sam istrinya lagi..
    eon, jgn bikin konfliknya JI makin sakit hati, kasian dia.. huhuhuhu…. *dah mewek, hiks..

    onn, ntar gmn cara mnta pw u part selanjutnya?? makasih onn, ditunggu next part

    Balas

  15. tyfanny
    Jun 04, 2011 @ 14:10:44

    ahhhhh seru ^^
    makanya kyu jangan plin plan jadi suami

    Balas

Tinggalkan komentar